Jumat, 20 Januari 2012

Tanah Entisol, Tanah Muda di Daerah Cekungan

Tanah Entisol


Tanah merupakan salah satu elemen penting dari kekayaan alam yang harus terus dilestarikan. Tanah sebagai media tanam sekaligus bahan organik ini banyak tersebar di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia. Tanah bersifat dinamis, yaitu terus-menerus mengalami perubahan seiring perkembangan zaman dan perilaku makhluk hidupnya. Tanah yang baru akan mengalami perkembangan, misalnya tanah entisol.


Tanah ini termasuk tanah yang masih sangat muda, namun sudah mengalami pembentukan awal sendiri. Meskipun merupakan tanah yang baru berkembang, tanah ini banyak dimanfaatkan untuk usaha pertanian. Tanah entisol banyak terdapat di daerah alluvial atau daerah endapan sungai dan rawa-rawa pantai. Oleh sebab itu, tanah ini sering disebut juga tanah alluvial.


Pendidikan dan penerapan tentang tanah jenis ini terus diberikan kepada para petani agar mampu memanfaatkan lahan baru ini sebagai media tanam padi. Sistem yang digunakan bisa sistem pengairan irigasi maupun tadah hujan. Sekolah juga sudah mulai mempelajari tekstur tanah dengan uji laboratorium. Kadar keasaman yang rendah dalam tanah dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.


Untuk tanah entisol, kadar kelembapan atau pH-nya selalu berubah-ubah. Hal ini terjadi karena keadaan tanah yang selalu basah dan terendam air di daerah cekungan. Tanah dengan kadar asam yang rendah kurang baik untuk ditanami. Tanah entisol adalah tanah yang kadar asamnya kadang tinggi dan terkadang bisa jadi sangat rendah.


Perlu dikembangkan metode baru, misalnya sistem drainase buatan untuk mengairi tanah ketika kadar asamnya mulai rendah. Selain drainase, dapat ditambah dengan pemupukan. Dengan hasil yang optimal, tanah entisol bisa jadi lahan yang menguntungkan.


Karakteristik Tanah


Mata pelajaran Geografi mempelajari karakteristik tanah berdasarkan tempat dan materi pembentuknya, di antaranya sebagai berikut.


1. Tanah Entisol


Jika dilihat dari bentuk dan kadar awal tanahnya, tanah jenis ini bukanlah tanah yang menguntungkan. Namun, dengan sedikit upaya, seperti pemupukan dan drainase buatan, dapat menjadikan tanah muda ini memiliki nilai komoditi tersendiri. Tanah entisol memiliki tekstur yang cenderung kasar dengan kadar organik dan nitrogen rendah. Tanah ini mudah teroksidasi oleh udara.


2. Tanah Inceptisol


Tanah inceptisol merupakan tanah yang masih berupa bahan induk dan belum matang. Terdapat di sekitar lereng yang curam dan hutan dengan sedikit menggunakan sistem drainase agar tanah dapat diolah untuk pertanian. Tekstur tanahnya cenderung halus dengan kadar organik dan nitrogen yang lumayan banyak dan berimbang. Tanah ini biasa ditanami palawija.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar