Jumat, 20 Januari 2012

Sejarah Ekologi Hutan dan Kaitannya dengan Ilmu Lain

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara sederhana, ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tempat tinggal makhluk hidup. Atau interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.Penggagas istilah ini pertama kalinya adalah Ernst Haeckel (1834-1914).

Sementara itu, ekologi hutan adalah cabang dari ilmu ekologi yang bisa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan. Dalam lingkungan hutan, hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya tidak bisa dipisahkan, sehingga seluruh unsur tersebut menjadi satu kesatuan sistem ekologi atau ekosistem.

Dalam sistem ekologi atau ekosistem tersebut, makhluk hidup yang hidup di lingkungan tersebut dengan unsur-unsur alam saling mempengaruhi dan saling tukar-menukar zat yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Unsur-unsur yang menyusun ekosistem adalah:

unsur makhluk hidup (biotik); dan
unsur tak hidup (abiotik)

Ekologi hutan

Ilmu yang mempelajari ekosistem dalam hutan merupakan ilmu ekologi secara umum. Ekologi hutan dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Autekologi

Ilmu yang mempelajari interaksi spesies dengan lingkungannya secara individu dan sebagai suatu spesies organisme. Dengan kata lain, ilmu ini mengkaji perilaku dan proses adaptasi suatu spesies organisme terhadap lingkungannya.

Misalnya kemampuan beradaptasi pohon jenis merbau (Intsia palembanica) di kawasan alang-alang, dan masih banyak contoh lainnya. Sifat penyelidikan yang dilakukan mendekati fisiologi tumbuhan.

2. Sinekologi

Ilmu ini mengkaji kelompok organisme dalam satu kesatuan dan interaksinya dengan lingkungan tertentu tempat hidupnya. Misalnya mempelajari komposisi dan struktur spesies tumbuhan yang hidup di hutan gambut, hutan payau, hutan rawa. Juga menyelidiki pola perpindahan binatang liar di alam liar, di hutan wisata, di suaka margasatwa, di taman nasional, dan lain-lain.

Dalam mengelola sumber daya hutan, dua kajian di atas mutlak diperlukan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai kondisi dan karakter suatu hutan beserta segenap komponen yang membentuk ekosistem hutan yang bersangkutan.

Kaitan dengan Ilmu-Ilmu Lainnya

Ekologi hutan bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, ia memiliki kaitan dengan banyak ilmu alam lainnya, antara lain:

1. Taksonomi Tumbuh-Tumbuhan

Adalah ilmu yang mendokumentasikan riwayat setiap tumbuhan, mulai dari identifikasi, klasifikasi, pemberian nama, hingga penyimpanan contoh. Hal ini penting dalam ekologi hutan, mengingat terdapat setidaknya 4.000 jenis spesies pohon di hutan di Indonesia, yang belum semuanya teridentifikasi.

Karena itu keberadaan dokumentasi tentang riwayat tumbuh-tumbuhan yang telah teridentifikasi akan sangat memudahkan untuk mengenali dan mempelajari jenis-jenis spesies tumbuhan dalam suatu hutan.

2. Geologi dan Geomorfologi

Geologi adalah ilmu yang mengkaji tentang bentuk-bentuk, lapisan batuan, dan juga fosil yang terkubur di dalam bumi. Sementara itu Geomorfologi adalah ilmu yang mengkaji bentuk permukaan bumi mulai dari proses pembentukan dan segala perubahan yang terjadi seiring perkembangannya. Kondisi bentuk muka bumi dan jenis batuan ini sangat berpengaruh terhadap tipe komunitas tumbuhan tertentu.

3. Ilmu tanah

Adalah ilmu yang mempelajari tanah sebagai tubuh alam yang dihasilkan dari aneka campuran hasil pelapukan. Pedologi, adalah ilmu tanah yang mempelajari tanah murni. Sedangkan edafologi adalah ilmu yang mempelajari tanah sebagai tempat tumbuh.

Jenis tanah dan tingkat kesuburannya sangat mempengaruhi jenis tumbuhan yang tumbuh di atasnya, dan ini tentunya akan mempengaruhi tipe suatu hutan.

4. Klimatologi

Adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan unusur-unsurnya seperti temperatur, kelembapan, curah hujan, tekanan air, dan sebagainya. Kondisi iklim tertentu akan mempengaruhi jenis vegetasi tertentu pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar