Jumat, 20 Januari 2012

Rubah - Penghuni Arktik hingga Sahara

Rubah merupakan hewan karnivora yang termasuk keluarga Canidae. Keluarga Canidae meliputi serigala, rubah, jakal, coyote, dan anjing. Ukuran tubuh rubah sedikit lebih kecil daripada anjing berukuran sedang. Ciri-ciri khusus rubah adalah moncong kecil panjang dan ekor berbulu lebat.

Rubah bisa ditemui di semua benua dan hidup di hutan, semak-semak, serta di padang pasir. Di Britania Raya, ada sebuah olahraga umum untuk berburu rubah dengan menggunakan kuda atau anjing. 

 Di seluruh dunia terdapat 32 spesies rubah, namun sebenarnya hanya 12 spesies yang termasuk genus Vulpes atau “rubah sejati”. Jenis rubah yang paling sering ditemui dan penyebarannya paling luas adalah rubah merah (Vulpes vulpes).

Rubah merah merupakan mamalia pada ordo karnivora. Rubah merah habitatnya berada di Kanada, Alaska, Amerika Serikat, Eropa, Afrika Utara, dan Asia, termasuk juga Jepang. Rubah ini diprekenalkan di Australia pada abad ke-19. Rubah ini berewarna merah kecokelatan sama seperti namanya. 

Selain rubah merah, beberapa spesies juga dapat ditemukan di hampir setiap benua. Bahkan wilayah Arktik yang sangat dingin juga dihuni spesies rubah yang disebut rubah arktik (Alopex lagopus atau Vulpes lagopus). Nama lain rubah arktik adalah rubah putih atau rubah salju.

Di benua Afrika juga dapat dijumpai beberapa spesies rubah. Rubah bertelinga kelelawar (Otocyon megalotis) menghuni padang sabana Afrika. Makanan mereka sebagian besar adalah serangga, seperti rayap dan belalang. 

Gurun Sahara juga dihuni spesies rubah bernama rubah fennec (Vulpes zerda). Untuk melindungi diri dari pasir gurun yang panas, bagian bawah kaki rubah fennec tertutup oleh bulu tebal.

Rubah bersurai (Chrysocyon brachyurus) merupakan jenis rubah terbesar di Amerika Selatan. Sementara di Kanada terdapat rubah kelabu (Urocyon cinereoargenteus), jenis rubah yang bisa memanjat pohon.

Di alam liar, rubah bisa hidup sampai usia 10 tahun. Tetapi kebanyakan hanya hidup tiga tahun karena perburuan, kecelakaan, dan penyakit. Umumnya, ukuran tubuh rubah lebih kecil daripada anggota keluarga Canidae yang lain, seperti serigala, jakal, dan anjing.

Rubah jantan memiliki berat rata-rata 5,9 kilogram, sedangkan rubah betina sekitar 5,2 kilogram. Ciri fisik rubah beragam, bergantung pada habitat mereka. Misalnya, rubah fennec (dan spesies rubah lain yang beradaptasi untuk hidup di gurun, seperti rubah kit) memiliki telinga besar dan berbulu pendek. Sementara itu, rubah arktik bertelinga kecil dan berbulu tebal. Contoh lainnya, rubah merah memiliki bulu cokelat kemerahan, dengan ujung ekor bertanda putih.

Jumlah anak rubah berbeda-beda, bergantung pada spesies dan lingkungannya. Rubah arktik, misalnya, rata-rata melahirkan empat hingga lima anak, dan paling banyak sebelas.

Berbeda dengan serigala atau jakal, rubah tidak hidup berkelompok. Rubah biasanya hidup dalam keluarga-keluarga kecil. Rubah merupakan hewan pemangsa oportunis yang piawai dalam berburu mangsa, terutama hewan pengerat.

Dengan teknik menyergap mangsa yang dilatih sejak muda, rubah mampu membunuh mangsanya dengan cepat. Rubah juga memakan berbagai jenis makanan yang lain, mulai dari belalang hingga buah-buahan.

Rubah sangat waspada terhadap manusia dan tidak lazim dijadikan hewan piaraan. Namun, di Rusia rubah perak berhasil dijinakkan setelah melalui program pemeliharaan selama 45 tahun. Pemeliharaan selektif tersebut juga menghasilkan ciri fisik dan perilaku yang sering terlihat pada kucing, anjing, atau hewan rumahan yang lain, seperti perubahan pigmentasi, telinga terkulai, dan ekor menggulung.

Rubah merupakan hewan soliter dan dijumpai di hampir setiap jenis habitat. Rubah pun memperlihatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kehadiran manusia. The rubah fennec merupakan rubah terkecil di antara semua spesies. Rubah mempunyai bermacam-macam suara dan pitches untuk berkomunikasi. Selama masa kawin pada bulan Desember sampai Januari, rubah memperlihatkan suara bernada tinggi. Rubah lebih kecil ukurannya daripada serigala. Ciri-ciri rubah adalah moncongnya tajam, ekor lebat, dada serta perut biasanya berwarna putih atau abu-abu. Rubah yang hidup dekat dengan manusia memakan limbah rumah tangga. Rubah adalah hewan malam dan sering berburu pada malam hari. Rubah adalah hewan yang satu keluarga dengan anjing, tetapi memperlihatkan perilaku yang mirip dengan kucing. Mata celah vertikal pada rubah sama dengan kucing. Di samping itu, hewan ini juga memilki cakar ditarik. 

Rubah merupakan hewan omnivora. Makanannya sebagian besar berupa invertebrata. Namun, rubah juga memakan hewan pengerat (seperti tikus dan kelinci) dan mamalia kecil lainnya, reptil (seperti ular), amfibi, rumput, buah-buahan, burung, telur, kumbang, serangga, dan hewan-hewan kecil lainnya.

Sebagian besar spesies rubah merupakan predator yang tidak memilih-milih buruannya. Ada juga beberapa spesies yang memangsa hewan tertentu saja, seperti rubah pemakan kepiting. Rubah umumnya mengonsumsi 1 kilogram makanan per hari. Sisa makanan akan disimpan oleh rubah di bawah dedaunan, salju, atau tanah.

Rubah dapat dengan mudah dijumpai di kota-kota dan daerah pertanian. Bergantung pada spesiesnya. Rubah tampaknya beradaptasi dengan baik terhadap kehadiran manusia.

Rubah merah diintroduksi ke Australia, yang tidak memiliki karnivora sejenis. Di sana rubah hasil introduksi memangsa hewan liar asli. Beberapa di antaranya terancam punah.

Spesies-spesies lain tidak bereproduksi semudah rubah merah dan terancam punah di lingkungan aslinya. Spesies rubah yang terancam punah antara lain rubah pemakan kepiting (Cerdocyon thous) dan rubah bertelinga kelelawar (Otocyon megalotis) dari Afrika. Namun, jenis-jenis rubah lainnya, seperti rubah fennec (Vulpes zerda), tidak terancam.

Di daerah perkebunan buah, rubah dimanfaatkan untuk mengendalikan hama. Rubah dapat mengurangi hama tanpa merusak buah.

Berburu rubah merupakan kegiatan kontroversial yang bermula di Inggris pada abad ke-16. Berburu rubah dengan anjing saat ini dilarang di Inggris, tetapi berburu tanpa anjing masih diperbolehkan.

Pemburuan rubah juga dilakukan di negara-negara lain, seperti Australia, Kanada, Prancis, Irlandia, Italia, Rusia, dan Amerika Serikat. Rubah diburu untuk diambil bulunya.

Anjing memang dikenal sebagai hewan yang bersahabat atau berteman dengan manusia. Namun, sebelum berteman dengan anjing, manusia lebih sering berinteraksi dengan rubah karena zaman dahulu rubah banyak dipeliahara manusia. 

Simpulan ini muncul setelah para arkeolog dari Universitas Cambridge, Inggris berhasil menemukan tulang belulang rubah yang tertimbun tidak jauh dari tulang manusia di Yordania. Berdasarkan keterangan para ahli, tulang rubah ini berumur sekitar 16.500 tahun. Sementara itu, penguburan anjing dan manusia paling awal baru ditemukan 4.000 tahun yang lalu. 

Menurut seorang peneliti, kerangka tulang rubah yang dikubur dekat dengan kerangka manusia menunjukkan saat itu rubah adalah hewan kesayangan yang akan menemani tuannya ke akhirat. Lokasi penguburan ini membuktikan adanya hubungan antara manusia dan rubah. 

Penelitian yang dilakukan ini terfokus pada makam Uyun Al-Hammam yang berada di lembah Sungai Wadi Ziqlab, Yordania. Tapi, para peneliti belum dapat memaparkan bagaimana mungkin rubah menjadi hewan peliharaan manusia karena hewan ini cukup sulit dijinakkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar